-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


Rumah Tak Layak Buruh Tani di Purun Kecil, Insirani : Angin Kencang Rumah Terasa Bergoyang

03 Maret 2024 | 5:18 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-03T10:18:57Z

rumah milik Insirani di Desa Sungai Purun Kecil

 

MEMPAWAH NEWS – Insirani (55), warga RT 21/RW 10, Desa Sui Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh sudah puluhan tahun hidup dengan segala keterbatasanya. Rumah yang ditempati perempuan mualaf ini kondisinya tak layak huni. Jangankan fasilitas dan perabot rumah tangga, WC pun tak punya.

 

Dia menceritakan, rumah berukurang 6x4 meter yang ditempatinya bersama seorang cucu itu hanya memiliki 1 ruang tamu, 1 kamar dan dapur. Bahkan, rumah tersebu tidak memiliki WC untuk buang air besar dan kecil.

 

“Dapur saya bangun sendiri dengan kondisi lantai yang rusak parah. Kalau WC sejak awal memang tidak punya. Kalau mau buang air harus menumpang kerumah adik,” terang perempuan yang bekerja sebagai buruh tani itu, Jumat 1 Maret 2024 ditemui dikediamannya.

 

Iin mengenang dulunya rumah yang  ditempatinya dalam kondisi baik. Namun, belakangan rumah tersebut mengalami kerusakan akibat kerap kali terendam banjir setinggi lutut didalam rumah.

 

“Setiap kali banjir, saya harus mengungsi kerumah adik. Karena, tidak bisa bertahan didalam rumah penuh air setinggi lutut,” ujarnya.

 

Jauh dilubuk hatinya, Iin berhasrat bisa merenovasi rumah tersebut agar memiliki tempat tinggal lebih layak huni. Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya harus mengubur dalam-dalam impian tersebut.

 

“Saya hanya bekerja sebagai buruh tani dengan gaji Rp 75 ribu per hari. Itupun tak menentu, kadang menganggur karena tidak ada yang mengajak bekerja di ladang,” sebutnya.

 

Lebih jauh, Iin mengaku sangat khawatir dengan kondisi rumahnya. Sebab, hampir seluruh pondasi rumah mengalami kerusakan. Jika hujan, air kerap kali masuk ke dalam rumah hingga menyebabkan barang-barang miliknya basah.

 

“Lebih parah lagi kalau angin kencang. Rumah ini terasa bergoyang mau roboh ditiup angin. Biasanya, saya harus mengungsi kerumah adik karena takut tertimpa rumah roboh,” pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update