Brigjen Pol Rudy Tranggono di kegiatan KKDN Pasis Dikreg Seskoal |
PONTIANAK – Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono menjadi pembicara dalam acara Kuliah Kerja Dalam Negeri Pasis Dikreg Seskoal angkatan ke-60 Tahun Anggaran 2022, Selasa (17/5/2022) pukul 19.00 WIB di Hotel Aston Pontianak. Kabinda mengungkapkan sejumlah potensi ancaman di masyarakat hingga wilayah perbatasan Kalbar.
“Ada sejumlah potensi
ancaman di wilayah Kalimantan Barat yang perlu menjadi perhatian dan penanganan
serta langkah-langkah antisipasi yang tepat,” kata Kabinda.
Potensi ancaman
tersebut, ungkap Kabinda yakni menyangkut bidang ideologi, ekonomi, sosial,
budaya, Hamkam hingga geopolitik di masyarakat Kalimantan Barat.
“Potensi ancaman ini
harus ditangani dan diantisipasi sedini mungkin agar tidak semakin berkembang,”
pendapatnya.
Kemudian, lanjut
Kabinda, terdapat juga ancaman wilayah perbatasan di Kalimantan Barat. Misalnya,
Laut Natuna Utara (Laut Cina Selatan) yang sampai saat ini masih menjadi
perebutan oleh sejumlah negara seperti China, Vietnam dan Indonesia.
“Perairan Laut Natuna
Utara ini kaya akan sumber daya alam dan cadangan minyak bumi dalam jumlah yang
cukup besar. Maka, wilayah ini sangat potensial menimbulkan konflik antar
negara,” ujarnya.
Masih berkaitan dengan
perbatasan wilayah, sambung Kabinda, ancaman juga berpotensi datang dari
perbatasan darat Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.
“Ada lima kabupaten
di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Yakni, Sambas, Bengkayang,
Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu. Wilayah perbatasan ini sangat krusial dan
perlu perhatian besar,” tegasnya.
Kabinda mengatakan,
sejumlah permasalahan yang kerap muncul di wilayah perbatasan berkenaan dengan praktik-praktik
ilegal seperti penyeludupan barang kebutuhan pokok, narkotika hingga
perdagangan orang melalui jalur-jalur tikus.
“Garis batas negara
membentang sepanjang 972 km, melintasi 40 desa dalam 14 kecamatan lini 1
perbatasan,” tandasnya.
Sementara itu, Dosen
Utama Kejuangan sekaligus Pimpinan Rombongan, Seskoal Kolonel Laut (P) Basri
Mustari, M.Han menjelaskan kegiatan yang dilaksanakannya dalam rangkaian forum
strategi satu Dikreg Seskoal Angkatan ke-60.
“Strategi satu itu
menentukan potensi ancaman, dalam hal ini di wilayah maritim ALKI I dengan cara
mencari sumber daya nasional yang ada di Kalimantan Barat,” terangnya.
“Kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Kabinda Kalbar yang telah memberikan materi pembekalan dalam
kegiatan ini,” timpalnya mengakhiri.