Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Hariyanto membuka FSS ke-21
MEMPAWAH
NEWS
– Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Hariyanto membuka secara Festival
Sahur-Sahur ke-21 tahun 2024 di Kabupaten Mempawah, Sabtu 23 Maret 2024 malam
di Halaman Kantor Disdikporapar Mempawah.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan kelontong
oleh Hariyanto bersama Bupati Erlina, Sekda Ismail, Asisten 1 Pemprov Kalbar
Alfian, Forkopimda Mempawah, OPD, Instansi, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Hariyanto menyebut Kemenparekraf
memberikan apresiasi kepada Pemkab Mempawah, panitia dan seluruh pemangku
kepentingan dalam rangka menjaga dan memelihara nilai-nilai adat budaya serta
religi yang terus dilestarikan di masyarakat Kabupaten Mempawah.
“FSS ini memberikan pengalaman kepada
masyarakat yang dapat menarik minat wisatawan dan pengunjung,” kata Hariyanto.
Menurut dia, FSS mampu menggerak perekonomian
masyarakat. Sebab, dalam penyelenggarannya panitia menghadirkan para UMKM yang
menampilkan beragam produk kuliner dan ekonomi kreatif.
“Maka, event khas ramadan ini dapat menjadi
atraksi yang potensial bagi wisata ramah muslim. Karena itu, Kemenparekraf terus
mendorong wisata ramah muslim di seluruh daerah di Indonesia,” sebutnya.
Dua pekan kedepan, ungkap dia, Kemenparekraf bekerjasama
dengan Kemenag akan melaunching sertifikasi produk wisata halal di 3.000 desa
wisata di Indonesia. Hal tersebut menunjukan besarnya potensi wisata ramah
muslim di Indonesia.
“Potensi muslim dunia sekitar 2 miliar orang dan
akan terus bertambah dan meningkatnya permintaan promosi wisata ramah muslim
dimasa depan,” pendapatnya.
Lebih jauh, Hariyanto mengatakan beberapa
negara telah melirik potensi wisata ramah muslim. Bahkan, wisata halal bukan
hanya menjadi potensi di Indonesia sebagai negara muslim terbesar, melainkan juga
akan dikenal luas di negara lain seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan.
“Dan Indonesia sebagai negara mayoritas
penduduk Islam sangat berpotensi menjadi penggerak wisata ramah musilim dalam
mengembangkan destinasi berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.