ilustrasi |
MEMPAWAH
NEWS
– Bupati Mempawah menerbitkan surat edaran terkait pemberian Tunjangan Hari
Raya (THR) keagamaan tahun 2024 bagi buruh dan pekerja perusahaan di Kabupaten
Mempawah. Dalam edaranya, Bupati memaparkan mekanisme hingga penghitungan nilai
THR bagi pekerja dan buruh perusahaan.
Bupati Mempawah, Hj Erlina, SH, MH menjelaskan,
surat edaran yang diterbitkannya menindaklanjuti surat edaran Menteri Ketenagakerjaan
RI nomor : M/2/HK.04/III/2024 tentang pemberian THR keagamaan tahun 2024 bagi
pekerja dan buruh perusahaan di Kabupaten Mempawah.
“THR keagamaan diberikan kepada pekerja dan
buruh perusahaan yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus
menerus atau lebih. Kemudian, THR juga diberikan kepada pekerja atau buruh yang
memiliki hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja tidak tertentu
atau waktu tertentu,” jelas Erlina dalam surat edarannya, Rabu 27 Maret 2024.
Kemudian poin 2 surat edaran tersebut, Bupati
Erlina menerangkan besaran nilai THR keagamaan yang diberikan perusahaan kepada
pekerja atau buruh.
“Bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai
masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, maka diberikan THR sebesar
satu bulan gaji. Sedangkan, pekerja atau buruh dengan masa kerja satu bulan
secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan maka diberikan secara
proporsional sesuai perhitungan yang ada,” ujarnya.
Lanjut Bupati Erlina, bagi pekerja atau buruh
perusahaan yang bekerja atas dasar perjanjian kerja harian lepas maka pekerja
yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, maka upah 1 bulan dihitung
berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari
raya keagamaan.
“Sedangkan bagi pekerja atau buruh yang masa
kerjanya dibawah 12 bulan, maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata
upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja,” tuturnya.
Masih disampaikan Bupati, bagi pekerja atau
buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil maka upah 1 bulan
dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya
keagamaan.
“THR keagamaan wajib dibayarkan paling lambat
7 hari sebelum hari raya keagamaan. Dan THR wajib dibayarkan perusahaan secara
penuh dan tidak boleh dicicil,” tegasnya.