MEMPAWAH
NEWS
– Bupati Mempawah, Hj Erlina, SH, MH mengungkapkan Kabupaten Mempawah akan memperoleh
bonus demografi dari pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2045 nanti, jumlah penduduk
diproyeksi tumbuh sebesar 400 ribu jiwa atau naik sebesar 33,33 persen dari
tahun 2020 sebesar 300,790 ribu jiwa.
“Pertumbuhan penduduk ini secara tidak
langsung akan berdampak pada kebutuhan lahan baik untuk permukiman, perkebunan
maupun persawahan yang dapat berpengaruh pada bidang ketahanan pangan sektor
produktivitas padi,” sebut Bupati Erlina saat membuka kegiatan konsultasi
publik Rancangan Awal (Ranwal) RPJPD 2025-2045, RPD 2025-2026 dan RKPD
Kabupaten Mempawah tahun 2025 di Aula Kantor Bupati Mempawah, Kamis 18 Januari
2024.
Berkenaan dengan produktivitas padi, Bupati
mengungkapkan data produksi padi di Kabupaten Mempawah dari tahun 2010-2022 cenderung
terus menurun. Misalnya, dia mencontohkan pada tahun 2010 produksi padi sebesar
34,63 kwintal per hektar dan naik menjadi 36,00 kwintal per hektar di tahun
2015.
“Namun, produktivitas padi mengalami
penurunan di tahun 2022 sebesar 32,22 kwintal per hektar,” katanya.
Selain padi, dikatakan Bupati, sektor
unggulan lain di Kabupaten Mempawah adalah perkebunan kelapa sawit, kelapa
dalam, karet, kopi dan kakao. Kelapa dalam menjadi sektor unggulan dengan nilai
produksi mencapai 18.188 ton di tahun 2022.
“Untuk sektor lingkungan hidup, indeks
kualitas lingkungan hidup menjadi tolak ukur terhadap kualitas air, udara dan tutupan
lahan. Selama 10 tahun terakhir, capaian indeks kualitas lingkungan hidup terus
meningkat. Mulai dari tahun 2018 IKLH 34,57 hingga tahun 2022 IKLH 66,28,”
bebernya.
“Pada sektor pendidikan, IPM Kabupaten Mempawah
terus naik dari tahun 2010. sebesar 59,48, dan tahun 2020 mencapai 65,74, serta
tahun 2023 menjadi 68,91 menempati posisi 9 se-Kalimantan Barat,” urainya.