Sawadi, SE |
MEMPAWAH
NEWS
– Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Mempawah mengaku telah mendata dan menyiapkan laskarnya untuk berjihad buntut bentrokan antara Barisan
Solidaritas Muslim (BSM) dengan Ormas Adat Makatana di Kota Bitung, Sulut pada
25 November lalu.
“Pasca terjadinya peristiwa bentrokan di Kota
Bitung, maka kami langsung mendata laskar-laskar FPI Mempawah yang siap
berjihad membela saudara-saudara kita di Kota Bitung,” ungkap Pembina FPI
Kabupaten Mempawah, Sawadi, SE, Rabu (29/11/2023) pagi di Mempawah.
Menurut Sawadi, sudah ada beberapa laskar FPI
Mempawah yang menyatakan kesiapannya untuk diberangkatkan ke Kota Bitung. Karena
itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan DPD dan DPP FPI berkenaan dengan
pemberangkatan para laskar ke Kota Bitung.
“Sudah ada 10 orang laskar yang siap berangkat
untuk berjihad ke Kota Bitung. Dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini masih
akan bertambah. Karena, kami masih menunggu intruksi lebih lanjut dari pengurus
di provinsi dan pusat,” tegasnya.
Sawadi mengaku pihaknya sangat menyesalkan
peristiwa bentrokan antara BSM dan Ormas Adat Makatana di Kota Bitung. Menurut dia,
tindakan yang dilakukan Ormas Makatana dengan berpihak membela Israel merupakan
bentuk pertentangan terhadap konstitusi dan negara.
“Pemerintah Indonesia telah menyatakan
dukungannya untuk kemerdekaan Palestina. Bahkan konstitusi negara ini menentang
segala bentuk penjajahan. Namun, Ormas Makatana ini justru mendukung penjajah zionis
Israel,” bebernya.
Karena itu, imbuh Sawadi, keberadaan Ormas
Makatana harus dibubarkan oleh pemerintah. Sebab, Ormas tersebut telah
menentang negara dan melanggar amanat konstitusi.
“Maka dalam konteks kasus ini, FPI Mempawah
siap membela umat Islam di Kota Bitung sekaligus membela negara dari kelompok-kelompok
yang bertentangan dengan prinsip berbangsa dan bernegara di NKRI,” pungkasnya.