ilustrasi PLTN/internet |
MEMPAWAH NEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang. Mengantisipasi dampak pembangunan itu, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) bersama KNPI menggelar Focus Discussion Grup (FGD), Kamis (10/6) di Mempawah.
Peneliti
BATAN, Mujiono menjelaskan, mereka diminta Gubernur Kalbar untuk menyiapkan
atau menganalisa lokasi yang paling strategis untuk mendukung rencana
pembangunan PLN di Provinsi Kalbar.
“Analisa
sementara, ada 2 lokasi di Kabupaten Bengkayang yang sangat cocok dan tepat
untuk mendukung realisasi PLTN. Yakni di Pantai Gosong,” ungkap Mujiono.
Namun, imbuh
Mujiono, hal itu masih pra studi dari sebagai penilitian yang dilakukan BATAN
bekerjasama pihak terkait lainnya. Sebab, masih harus melakukan analisa dan
studi hingga beberapa tahun kedepan sebelum memutuskan lokasi PLTN di Kalbar.
“Statusnya
masih pra studi, sampai nanti dipastikan lokasi tersebut memenuhi 18 aspek
pembangunan PLTN sebagaimana telah ditetapkan,” tegasnya.
18 aspek
dimaksud, ungkap Mujiono seperti keberadaan gunung api aktif. Kemudian, aspek
lahan gambut, tofografi yang kaitannya dengan tata penduduk, aspek kegempaan,
meteorologi, tata guna lahan, bioteknik, partisipasi nasional, finansial dan
lainnya.
“Harus
memenuhi 18 aspek ini. Jika terpenuhi barulah bisa ditentukan daerah itu layak
atau tidak. Dalam hal ini, BATAN hanya memastikan calon lokasi PLTN. Sedangkan
pembangunannya dikerjakan oleh pemerintah,” tuturnya.
Lebih jauh,
Mujiono mengatakan, keberadaan PLTN memberikan dampak positif dan negatif.
Tidak hanya bagi masyarakat di lokasi PLTN saja melainkan juga warga di daerah sekitar
seperti Mempawah maupun Singkawang.
“Jarak dari
Pantai Gosong ke Kota Mempawah bisa dikatakan cukup dekat. Sehingga semua
stakholder yang berkaitan dengan dampaknya perlu mendapatkan pemahaman dan tahu
tentang lokasi rencana pembangunan PLTN. Agar diketahui dampak positif dan
negatifnya,” pendapat dia.
Penulis : Herry Ardiansyah