Djie A Liku saat beraksi menjadi tatung mimik susu |
MEMPAWAH
NEWS
– Video aksi tatung mimik susu pada perayaan Cap Go Meh tahun 2019 di Kecamatan
Sungai Pinyuh sempat viral. Video yang di share pada 8 Februari 2019 itu
dibagian 397 kali dan ditonton puluhan ribu tayangan. Namun, tak banyak orang
yang tahu siapa sosok tatung viral tersebut.
Mempawahnews.com berkesempatan menyambangi
kediaman Djie A Liku yang beralamat di RT 02/RW 03, Jalan Pendidikan, Kelurahan
Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Jumat (18/12/2020) sore. Pria kelahiran
13 Oktober 1983 ini adalah sosok dibalik video viral tatung mimik susu itu.
Pria yang akrab disapa Liku ini begitu akrab
menyambut kedatangan mempawahnews.com dikediamannya. Dengan senang hati,
dirinya pun bersedia diwawancara media online lokal pertama di Kabupaten Mempawah
ini.
“Sudah lebih 10 tahun saya menjadi tatung,”
kata Liku menjawab pertanyaan mempawahnews.
Dia menceritakan, kemampuannya menjadi tatung
merupakan warisan leluhur secara turun temurun. Mulai dari kakek, nenek hingga
pamannya merupakan tatung yang kerap tampil dalam acara-acara perayaan.
“Khusus di anggota keluarga kami cukup banyak
yang menjadi tatung. Termasuk saya sendiri,” ujarnya.
Djie A Liku juga membuka praktik pengobatan tradisional di rumahnya
Liku menjelaskan, dalam setiap aksinya harus dimulai
dengan sebuah ritual. Berbagai perlengkapan harus disiapkan agar proses ritual
pemanggilan roh berjalan lancar.
“Untuk persiapan ritual mengundang arwah,
kita siapkan dupa dan lainnya. Kemudian, saya sendiri menggunakan pakaian khas
loya,” akunya.
Setelah ritual mengundang arwah dimulai,
sambung dia, tinggal menunggu arwah tersebut mendatangi dirinya dan masuk ke
dalam tubuh. Jika prosesi itu berjalan lancar, maka aksi tatung pun dimulai.
“Khusus untuk saya sendiri, arwah yang datang
adalah sosok anak kecil. Makanya, ketika beraksi menjadi tatung tingkah laku
saya seperti anak kecil. Salah satunya dengan mimik susu itu,” jelasnya seraya
tersenyum.
Lebih jauh, Liku mengaku tak menyangka jika
aksi dirinya menjadi tatung dengan tingkah laku anak kecil tersebut menjadi
viral di masyarakat. Bahkan video aksinya telah dibagikan ratusan kali dan
ditonton puluhan ribu orang.
“Saya tidak tahu tentang video viral itu. Ada
kawan yang memberitahukan jika aksi tatung saya banyak ditonton orang dan menjadi viral. Tentunya senang sekali bisa disaksikan
dan disenangani banyak orang. Mudah-mudahan bisa membantu melestarikan nilai
adat budaya masyarakat Tionghoa di Sungai Pinyuh,” harapnya.
Dia berharap aksi tatung dapat kembali
digelar pada Cap Go Meh tahun 2021 mendatang. Agar, dirinya dapat kembali
berkontribusi meramaikan perayaan Cap Go Meh di Sungai Pinyuh.
“Mudah-mudahan di tahun 2021 nanti sudah bisa
mengadakan kegiatan aksi lagi. Namun, kita masih melihat perkembangan pandemi
Covid-19. Jika pemerintah belum mengizinkan, maka kita tidak melaksanakan aksi
tatung. Kita ikuti keputusan pemerintah,” pungkasnya.
Penulis : Herry/Ranie
Grafis : Syahrie