Mempawah News-Hari
ini, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK akan dilaksanakan serentak. UN
yang berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 13-15 April itu diikuti 2. 454
siswa se-Kabupaten Mempawah. Anggota DPRD Mempawah, A. Syakur menghimbau
peserta tidak percaya dengan isu kunci jawaban yang beredar luas.
“Biasanya
pada setiap penyelenggaraan UN, ada saja isu tentang kunci jawaban yang beredar
di kalangan siswa. Biasanya, dalam bentuk short message service (SMS) atau pun
bentuk lainnya. Dipastikan lembar jawaban itu tidak benar dan palsu,” tegas
Syakur, kemarin.
Legislator
Demokrat itu menyebut penyelenggaraan UN telah dipersiapkan dengan baik agar
berjalan lancar dan sukses. Termasuk sistem pengamanan terhadap soal-soal UN
yang dididstribusikan ke daerah. Dalam pengamanannya, Dinas Pendidikan akan
berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan lembaga terkait lainnya.
“Soal
UN itu dijaga ketat selama 24 jam oleh petugas, jadi tidak mungkin bisa bocor
dan beredar kunci jawabannya. Peserta jangan percaya dan terpengaruh dengan isu
kunci jawaban. Karena, hal itu hanya akan menyesatkan dan mengganggu
konsentrasi belajar siswa,” pendapatnya.
Anggota
DPRD Dapil II itu menyarankan agar peserta memaksimal kemampuan yang
dimilikinya. Caranya dengan pola belajar yang telah diterapkan baik disekolah
maupun dirumah. Mengandalkan kemampuan belajar akan lebih baik untuk
mendapatkan hasil ujian yang bermutu dan berkualitas.
“Kita
akan lebih puas lulus dengan hasil murni dari jerih payah belajar sendiri. Sekaligus
bisa mengukur sejauh mana tingkat kemampuan kita setelah tiga tahun menimba
ilmu dibangku sekolah. Jadi, belajar dengan proses itu lebih baik dibandingkan
secara instan,” tuturnya.
UN
SMA dan SMK tahun pelajaran 2015 di Kabupaten Mempawah sama seperti
tahunt-tahun sebelumnya yakni menggunakan sistem lembar jawaban tertulis. Pada
tahun ini, UN akan diikuti 2.454 peserta yang terdiri dari 1.078 siswa SMA, 904
siswa SMK dan 472 siswa MA di Kabupaten Mempawah.
Sementara itu, sistem penentuan kelulusan UN 2015 ditentukan
dari nilai ujian sekolah dan nilai raport siswa mulai dari kelas X, XI dan XII.
Dengan persentasi nilai raport sebesar 70 persen dan nilai UN sebesar 30
persen. Hasil antara nilai persemester dengan nilai ujian sekolah itulah yang
menjadi penentu dalam kelulusan siswa nanti.(MNews)