Mempawah News-Madrid. Bayer Leverkusen tersisih dari Liga Champions setelah kalah adu penalti dari Atletico Madrid. Menurut pelatihnya, Leverkusen kalah lantaran kurang konsentrasi saat menjalani adu penalti.
arena laga leg kedua babak 16 besar di Vicente Calderon, Rabu (18/3/2015) dinihari WIB, berkesudahan dengan skor 1-0 untuk keuDrama adu penalti menjadi penentu nasib Leverkusen dan Atletico di babak 16 besar Liga Champions. Adu penalti harus dilakukan knggulan Atletico hingga 120 menit. Hal itu membuat skor agregat jadi sama kuat 1-1 karena Leverkusen menang 1-0 pada pertemuan pertama.
 |
| Drama Adu Penalti Atletico-Leverkusen | MempawahNews |
Leverkusen menyiapkan lima algojo untuk adu penalti, yakni Hakan Calhanoglu, Simon Rofles, Omer Toprak, Gonzalo Castro, dan Stefan Kiessling. Tapi, dari lima eksekutor itu, yang berhasil cuma Rofles dan Castro. Sepakan Calhanoglu ditepis kiper Atletico, sedangkan tembakan Toprak dan Kiessling tak mengarah ke sasaran.
Di kubu Atletico, cuma Raul Garcia dan Koke yang gagal, sedangkan Antoine Griezmann, Mario Suarez, dan Fernando Torres sukses menjalankan tugasnya. Atletico pun menang adu penalti 3-2 dan lolos ke perempatfinal.
"Saya ingin memberi selamat kepada Atletico atas kelolosan mereka. Laga berjalan dalam kecepatan tinggi," ujar pelatih Leverkusen, Roger Schmidt, di situs resmi UEFA.
"Saya juga ingin memberi selamat kepada tim saya. Kami bertahan dengan sangat baik setelah gol Atletico. Kami adalah tim muda yang tak terlalu berpengalaman dan tak gampang untuk main di stadion seperti Vicente Calderon," tambahnya.
"Kami kurang konsentrasi dan kurang dingin dalam adu penalti," kata Schmidt.
"Saya sangat senang karena saya mendapatkan lima relawan untuk mengambil penalti. Saya berusaha untuk memilih pemain yang aman untuk penendang pertama dan terakhir, tapi ternyata itu tak berhasil," ujarnya.(detiksport)
Di kubu Atletico, cuma Raul Garcia dan Koke yang gagal, sedangkan Antoine Griezmann, Mario Suarez, dan Fernando Torres sukses menjalankan tugasnya. Atletico pun menang adu penalti 3-2 dan lolos ke perempatfinal.
"Saya ingin memberi selamat kepada Atletico atas kelolosan mereka. Laga berjalan dalam kecepatan tinggi," ujar pelatih Leverkusen, Roger Schmidt, di situs resmi UEFA.
"Saya juga ingin memberi selamat kepada tim saya. Kami bertahan dengan sangat baik setelah gol Atletico. Kami adalah tim muda yang tak terlalu berpengalaman dan tak gampang untuk main di stadion seperti Vicente Calderon," tambahnya.
"Kami kurang konsentrasi dan kurang dingin dalam adu penalti," kata Schmidt.
"Saya sangat senang karena saya mendapatkan lima relawan untuk mengambil penalti. Saya berusaha untuk memilih pemain yang aman untuk penendang pertama dan terakhir, tapi ternyata itu tak berhasil," ujarnya.(detiksport)
.jpeg)
