-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


IJW Sebut Potensi Politik Uang di Pemilu 2024 Semakin Besar

23 Agustus 2023 | 4:18 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-23T09:18:46Z

ilustrasi

 

Penulis : Herry Ardiansyah

 

MEMPAWAH NEWS – Alih-alih berkurang, Indonesia Justice Watch (IJW) menyebut potensi politik uang pada Pemilu 2024 di Kabupaten Mempawah semakin besar. Maka, dia mengingatkan KPU dan Bawaslu lebih profesional dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

 

“Berdasarkan analisa dan kajian IJW, potensi praktik uang pada Pemilu 2024 nanti sangat besar. Bahkan, lebih besar dari pemilu sebelumnya,” ungkap Direktur Advokasi IJW, Sudianto Nursasi, SH, Rabu (23/8/2023) di Mempawah.

 

Menurut Sudianto, maraknya politik uang disebabkan pola fikir elit politik yang memandang lembaga politik seperti DPRD bukan lagi wadah asiprasi perjuangan rakyat, melainkan tempat untuk memperkaya diri.

 

“Kita sudah kehilangan arah. Lembaga DPRD yang harusnya tempat memperjuangkan aspirasi rakyat, justru menjadi wadah untuk mengeruk uang rakyat melalui program kerja dan proyek-proyek dengan mengatasnamakan rakyat,” pendapatnya.

 

Dikatakan Sudianto, saat ini para elit politik tak segan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan dukungan rakyat guna mengamankan jabatan politiknya. Sehingga, para elit politik tersebut telah kehilangan etika dan norma-norma demokrasi.

 

“Amanah jabatan dalam demokrasi itu murni diberikan oleh rakyat tanpa iming-iming imbalan atau politik balas budi. Yang terjadi saat ini, praktiknya politik jual beli. Setiap suara rakyat dibeli dengan uang,” cecarnya.

 

Karenanya, Sudianto meragukan hasil Pemilu 2024 nanti akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang amanah dan berkualitas. Sebab, imbuh dia, pemimpin rakyat yang berkualitas tidak lahir dari demokrasi yang cacat baik secara moral maupun etika.

 

“Politik uang hanya akan melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang korup. Imbasnya, tata kelola pemerintahan akan dirusak oleh oknum dan kelompok penguasa untuk mengeruk uang rakyat untuk kekayaan pribadi dan koloninya,” cecarnya lagi.

 

Sudianto berharap KPU selaku penyelanggara dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Agar, memberikan sedikit harapan kepada rakyat akan lahirnya pemimpin yang kualitatif, integritas, bermoral dan berakhlak.

 

“KPU dan Bawaslu harus profesional dan bersikap independent. Jangan sampai kedua lembaga ini terkontaminasi kepentingan politik,” pungkasnya.

 

×
Berita Terbaru Update