ilustrasi |
MEMPAWAH NEWS – Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan tersebut mendapatkan banjir kritikan. Salah satunya dari Forum Gerakan Guru Honorer (FGGH) Mempawah yang melayangkan tuntutan dan harapannya kepada pemerintah.
“Kenaikan harga BBM subsidi pastinya
berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali
rekan-rekan guru honorer di Kabupaten Mempawah turut merasakan dampaknya secara
langsung,” pendapat Ketua FGGH Mempawah Hidaya, S.Pd didampingi Sekretaris FGGH Indra Nurlaila, S.Pd, Minggu (4/9/2022) di Mempawah.
Menurut Hidaya, kebijakan kenaikan BBM
subsidi berimbas terhadap meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Mulai dari
kebutuhan rumah tangga hingga kegiatan operasional.
“Bayangkan saja dengan dampak yang begitu
luas, kawan-kawan guru honorer harus bertahan dengan penghasilan yang hanya kurang
lebih Rp 500 ribu per bulan. Ini sangat memprihatinkan dan menyedihkan,” sesal
Hidaya.
Karena itu, Hidaya menyebut guru honorer perlu
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Dia menyarankan agar subsidi BBM
yang dialihkan pemerintah hendaknya dapat menyasar guru honorer di seluruh
daerah termasuk Kabupaten Mempawah.
“Guru honorer sangat membutuhkan perhatian
dari pemerintah. Dan selayaknya, pemerintah memberikan dorongan dan dukungan
bagi guru honorer agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.
Sebab, imbuh Hidaya peran aktif dan
kontribusi guru honorer terhadap dunia pendidikan di daerah tak bisa diragukan
lagi. Sejak puluhan tahun lalu, guru honorer telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan
generasi bangsa dengan segala keterbatasannya.
“Dengan tugas dan beban kerja yang besar,
sepantasnya guru honorer mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. FGGH
berharap pemerintah dapat membantu meringankan beban guru honorer,” pungkasnya.
Penulis : Herry
Ardiansyah