TKP korban meninggal dunia usai terjatuh dan terbentur batu |
MEMPAWAH NEWS – Pekerja galian C PT Total Optima Perkasa (TOP) di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah dihebohkan dengan kasus kecelakaan, Rabu (10/8/2022) sekitar pukul 06.00 WIB. Seorang bocah perempuan usia 3,5 tahun meninggal dunia akibat jatuh terbentur batu. Sempat dilarikan ke pos pelayanan kesehatan, namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Rismanto Ginting
membenarkan kejadian tersebut. Dia mengungkapkan korban inisial AF (3,5) warga
Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh. Dari informasi yang dihimpun petugas dilapangan,
Kapolsek mengungkapkan kecelakaan bermula ketika korban dibawa kedua orang
tuanya bekerja di lokasi penambangan
galian C PT TOP di Desa Peniraman.
Ayah korban, Muis (45) bertugas sebagai supir
alat berat Exavator di lokasi penambangan tersebut. Sementara ibu korban,
Khoiriyah (38) bertugas memecahkan batu. Tiba di lokasi penambangan, Muis pun
menjalankan tugasnya mengoperasionalkan alat berat.
Sementara itu, korban AF diduga bersama ibunya
yang sedang memecahkan batu dilokasi yang sama. Rupanya, AF lepas dari
pengawasan orang tuanya. AF diduga mendatangi ayahnya yang sedang mengendarai
alat berat.
“Ketika mendekati alat berat, diduga korban
terpental terkena hantaman bodi alat berat. Kemudian, tubuh korban jatuh dan
membentur batu. Akibatnya korban mengalami luka serius,” terang Kapolsek.
Mengetahui kejadian itu, sambung Kapolsek,
orang tua korban dibantu para pekerja lainnya berusaha membawa korban ke pos
pelayanan kesehatan di Desa Sungai Purun Kecil untuk mendapatkan penanganan
medis.
“Namun, nyawa korban sudah tak tertolong. Setelah
diperiksa pihak medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.
Selanjutnya, imbuh Kapolsek, jenazah korban
dibawa kerumah duka di kediaman H Tohir di RT 05/RW 03, Desa Peniraman, Kecamatan
Sungai Pinyuh. Setelah disemayamkan, jenazah korban dimandikan, lalu dikafankan
dan dikebumikan di TPU Desa Peniraman.
“Kami menghimbau masyarakat khususnya para
pekerja di lokasi galian C agar tidak membawa anak-anak. Karena, tindakan
tersebut sangat berbahaya dan mengancam keselamatan. Mudah-mudahan kejadian
seperti ini tidak terulang lagi,” harap Kapolsek.
Penulis : Tim Liputan