-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


Bayi Tanpa Tempurung Kepala : Tim BRSAMPK Antasena Magelang Kunjungi Qori Ramadan

01 Agustus 2022 | 4:06 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-01T09:06:53Z
Tim BRSAMPK Antasena mengunjungi Qori Ramadan di Desa Sui Rasau/ foto : Bung Ranie

MEMPAWAH NEWS – Kabar tentang kondisi Qori Ramadan, bayi usia 14 bulan warga RT 01/RW 01, Dusun Timur, Desa Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh yang lahir tanpa tempurung kepala telah sampai ke pemerintah pusat. Kementrian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena Magelang menyambangi kediaman Qori, Senin (1/8/2022) pagi.

 

Kedatangan petugas dari BRSAMPK Antasena Magelang itu didampingi Kepala Bidang Sosial Pemkab Mempawah, Heru Agung YA, Kepala Desa (Kades) Sungai Rasau, Asmadi dan pihak terkait lainnya. Mereka bertatap muka langsung dengan Qori beserta kedua orang tuanya Mulyadi dan Sarkiyah.

 

“BRSAMPK Antasena Magelang ini merupakan salah satu UPT dari Kemensos RI,” terang Kristin Anita Sufiani kepada wartawan disela-sela kunjungannya di kediaman Qori.

 

Kristin mengatakan, kehadirannya untuk memberikan perhatian dan rasa empati yang dalam terhadap Qori yang lahir dengan kondisi abnormal tanpa tempurung kepala. Melihat situasi itu, Kristin menyebut Qori sangat membutuhkan bantuan dan penanganan yang lebih optimal.

 

“Tindaklanjutnya, kami akan melaporkan hasil kunjungan ini kepada pimpinan. Semuanya akan kita laporkan secara detail termasuk rencana penanganan operasi terhadap Qori,” ujarnya.

 

Lebih jauh, Kristin mengatakan dirinya juga telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi Qori. Dia mengingatkan kedua orang tua agar menghindarkan Qori dari panas. Sebab, panas akan memicu keluarnya cairan kuning kental dari bagian otak Qori.

 

“Sudah kita sampaikan kepada orang tuanya agar menjaga Qori tetap di dalam ruangan dengan suhu tidak terlalu panas,” pesannya.

 

Selain itu, masih menurut Kristin, pihaknya juga mengaksesmen orang tua Qori. Sebab, kedua orang tuanya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah untuk menjaga dan merawat Qori yang membutuhkan penanganan ekstra.

 

“Maka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang tua Qori perlu mendapatkan bantuan dan dukungan dari pemerintah desa, Dinas Sosial dan Pemkab Mempawah,” tuturnya.

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Tim Liputan

×
Berita Terbaru Update