-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


‘Petualangan’ Rosita dan Dua Anaknya Berakhir di Kebun Sawit Kampung Janggot (selesai)

17 Juni 2022 | 4:45 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-17T09:49:08Z
Rosita dan kedua anaknya kembali kerumah ditemukan warga Kampung Janggot/foto : Bung Ranie

MEMPAWAH NEWS – Keputusan Rosita mendengarkan pilihan anaknya Sasa (12) agar melewati jalan menuju ke tengah kebun sawit mengantarkan mereka mengakhiri ‘petualangan’ ditengah hutan Desa Sungai Rasau. Teriakan minta tolong Rosita dan kedu anaknya direspon para pekerja kebun sawit, hingga mereka berhasil ditemukan dalam kondisi selamat setelah tiga hari dan dua malam tersesat.

 

“Saat kami sedang menebas kebun, tiba-tiba saja ada suara orang minta tolong. Tak lama kemudian, terlihat seorang perempuan dan dua anak kecil menghampiri kami,” kata Lina didampingi Juliana dan Sujarmi. Mereka lah orang pertama yang berhasil menemukan Rosita dan kedua anaknya di salah satu lahan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kampung Janggot. Kampung ini berjaraknya kurang lebih 4-5 kilometer dari pemukiman masyarakat Desa Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh.

 

Usai ditemukan, Lina menuturkan Rosita dan kedua anaknya mengaku tersesat di dalam hutan selama tiga hari dan dua malam. Melihat kondisi Rosita dan kedua anaknya yang tampak begitu lelah, warga memberikan air minum dan memintanya untuk beristirahat sejenak.

 

“Setelah beberapa waktu beristirahat, dan mereka mengaku masih kuat untuk berjalan kaki maka kami antar ke pemukiman warga. Alhamdulillah, sudah berkumpul dengan sanak keluarganya,” ucap Lina.

 

Belakangan diketahui, Lina dan rekan-rekannya merupakan warga Kampung Janggot, RT 01/RW 01, Dusun Timur, Desa Sungai Rasau. Nama kampung Janggot sendiri kurang familiar dikalangan masyarakat. Daerah ini hanya dihuni sekitar 25 Kepala Keluarga (KK).

 

“Kampung Janggot ini berjarak kurang lebih 4 kilometer dari rumah orang tua Rosita di Desa Sungai Rasau. Mayoritas warga tahu tentang keberadaan Kampung Janggot,” kata Kepala Desa Sungai Rasau, Asmadi, Jumat (17/6/2022) sore.

 

Asmadi menjelaskan, Kampung Janggot merupakan salah satu wilayah yang masih minim penduduk. Meski demikian, akses menuju ke Kampung Janggot cukup mudah bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat.

 

“Sebagian besar akses jalan ke Kampung Janggot sudah rabat beton. Sehingga bisa dilewati kendaraan dengan lancar,” tuturnya.

 

Asmadi mengakui nama Kampung Janggot kurang familiar bagi kalangan masyarakat diluar Desa Sungai Rasau. Mengingat, daerah cukup jauh dan mayoritas masih berupa lahan-lahan kosong dengan struktur tanah gambut.

 

“Kebanyakan kebun sawit disana dilahan gambut. Data terakhir yang kita himpun, sudah kurang lebih  180 hektare lahan di Kamung Janggot sudah ditanami sawit,” bebernya.

 

Sementara itu, Rosita mengaku tidak pernah mendengar keberadaan Kampung Janggot di Desa Sungai Rasau. Namun, dia mengingat jarak antara kebun sawit menuju perkampungan warga di Kampung Janggot cukup jauh dengan berjalan kaki.

 

“Rasanya cukup jauh kami berjalan kaki dari kebun sawit menuju ke perkampungan rumah warga di Kampung Janggot. Saya pun baru tahu ada Kampung Janggot disitu,” akunya.

 

Dibalik peristiwa yang dialaminya, Rosita mengaku sama sekali tak menyangka akan tersesat di dalam hutan selama tiga hari dua malam bersama kedua anaknya. Kejadian yang dialaminya akan menjadi pembelajaran agar kedepan lebih berhati-hati supaya tidak terulang kembali.

 

“Sampai sekarang, saya masih tidak menyangka bisa bertahan selama tiga hari dua malam di tengah hutan bersama anak-anak. Hingga akhirnya, kami berhasil menemukan jalan pulang. Semua ini takdir Allah Ta’ala,” ujarnya.

 

Meski demikian, Rosita dan kedua anaknya tidak mengalami trauma atas kejadian tersebut. Mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal seperti sediakala. Hanya saja, mereka butuh waktu istirahat untuk memulihkan lelah dan luka di kaki dan tangan.

 

“Pastinya kejadian ini menjadi pembelajaran bagi saya dan anak-anak. Kedepan harus lebih hati-hati jika berada di hutan. Harus bisa mengingat jalan pulang agar tidak tersesat lagi,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Tim Liputan

 

×
Berita Terbaru Update