-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


Soroti Hasil PON Papua, Atlet Veteran Kalbar Nilai Gubernur Tak Faham Olahraga

13 Oktober 2021 | 3:59 PM WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-13T08:59:16Z
Marsupandi

MEMPAWAH NEWS – Atlet veteran Kalimantan Barat, Marsupandi menanggapi statmen Gubernur, Sutarmidji yang menyoroti merosotnya prestasi kontingen Kalbar di PON ke-XX Papua tahun 2021. Dia menilai orang nomor satu di Kalbar itu kurang memahami dunia olahraga.

 

“Sorotan Gubernur tentang anjloknya prestasi kontingen Kalbar di PON Papua kurang bijaksana. Jika beliau menyalahkan pengurus maupun atlet, maka sasarannya tidak tepat. Ini menunjukan Pak Gubernur tak faham dengan olahraga,” kata Marsupandi, Rabu (13/10/2021) di Mempawah.

 

Marsupandi yang pernah mewakili Kalbar di PON tahun 1996 itu menjelaskan, keikutsertaan atlet di PON harus melalui seleksi Pra PON. Nah, pada Pra PON inilah, atlet berjuang maksimal mengerahkan seluruh kemampuannya agar meraih tiket ke PON.

 

“Ketika atlet akan turun ke Pra PON, bagaimana perhatian dan dukungan Gubernur, Pemprov atau Pemda. Sejauh ini, atlet kurang mendapatkan perhatian. Padahal, Pra PON itu sangat penting dan menentukan. Harusnya atlet di support maksimal agar bisa mendapatkan tiket PON,” tuturnya.

 

Kemudian, sambung Pengurus PASI Kabupaten Mempawah itu, atlet yang berhasil tampil di PON tidak serta merta bisa mengikuti kelas atau nomor di seluruh cabang olahraga. Misalnya, atlet lolos di nomor lari jarak jauh tidak otomatis bisa turun di nomor jarak pendek.

 

“Sangat keliru jika Pak Gubernur mengatakan kenapa atlet panjang tebing hanya bisa ikut di satu nomor saja, kenapa tidak ikut ke nomor yang lain juga. Seleksinya sudah berbeda dan tidak seperti itu aturannya,” jelasnya.

 

Marsupandi yang juga Pengurus KONI Mempawah ini mengatakan, atlet Kalbar yang berpartisipasi di PON Papua telah melewati perjuangan yang panjang. Baik itu mengikuti kejuaraan ditingkat daerah maupun nasional hingga seleksi Pra PON. Kendalanya, banyak kejuaraan yang batal dilaksanakan dimasa pandemi Covid-19.

 

“Jangan melaksanakan kejuaraan, banyak fasilitas-fasilitas olahraga yang ditutup Pemprov Kalbar saat pandemi. Ini berdampak terhadap atlet yang tidak bisa berlatih optimal untuk mengikuti Pra PON dan PON. Nah, itu (penutupan) menjadi tanggungjawab Gubernur,” cecarnya.

 

Pelatih Club Atletik Lambero Mempawah sependapat dengan statmen Gubernur yang menyebut banyak atlet potensi di berbagai daerah di Kalbar. Namun, potensi tersebut tidak terbina dengan maksimal hingga luput dari prestasi olahraga.

 

“Kenapa pembinaan tidak maksimal, karena kurangnya dukungan dari pemerintah terhadap atlet. Apa yang sudah diberikan Pemprov Kalbar terhadap pembianaan atlet di daerah. Jangankan dukungan dana, fasilitas olahraga saja tidak diperhatikan. Fasilitas olahraga di SSA Pontianak saja kondisinya rusak, apalagi di daerah,” tuturnya.

 

Bicara dana, sambung Marsupandi sejauh ini atlet di daerah kerap menggunakan dana pribadi untuk mengikuti kejuaraan. Bahkan, para pengurus dan atlet kerap menjadi ‘pengemis’ meminta-minta sumbangan dana untuk memberangkatkan atlet mengikuti kejuaraan.

 

“Bagi atlet yang punya modal mungkin bisa saja berangkat dengan dana pribadi. Bagaimana dengan atlet berpotensi tapi tidak ada modal, maka mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk berpestasi,” imbuhnya.

 

Lanjut Marsupandi, kalau pun ada dana yang dikucurkan dari KONI atau Pemda tetap saja tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan atlet. Akibatnya, pengurus dan atlet kerap kelimpungan mencari tambahan dana.

 

“Bagaimana atlet bisa berprestasi jika masih dipusingkan dengan mencari dana untuk berangkat kejuaraan. Kalau Pak Gubernur ingin prestasi olahraga meningkat siapkan dana yang besar dan fasilitas yang memadai untuk atlet di seluruh cabang olahraga,” tandasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Herry Ardiansyah

×
Berita Terbaru Update