Masyarakat Mempawah menggelar doa bersama dan saprahan dilingkungannya |
MEMPAWAH
NEWS –
Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat masyarakat Kabupaten Mempawah untuk
merayakan ritual adat robo-robo, Rabu (13/10/2020) pagi. Diberbagai lingkungan,
masyarakat menggelar doa bersama dan makan saprahan.
Seperti yang dilaksanakan masyarakat Jalan Baburahman
RT 13/RW 07, Desa Pasir Panjang, Kelurahan Pasir Wan Salim. Sejak pagi hari,
puluhan warga berkumpul untuk merayakan robo-robo. Mereka membawa bekal makanan,
kue dan minuman untuk makan saprahan.
Ritual adat robo-robo yang dilaksanakan pada
Rabu terakhir di bulan Safar tahun hijriyah itu diisi dengan pembacaan doa
tolak bala. Tujuannya, untuk memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan
dari segala macam bencana dan musibah.
“Alhamdulillah, masyarakat tetap semangat dan
antusias untuk merayakan robo-robo walaupun saat ini kita sedang menghadapi pandemi
Covid-19. Apapun kondisinya, masyarakat tetap mempertahankan adat budaya,”
tegas Pemuka Agama, Ustaz Muhardi.
Menurut Muhardi, perayaan robo-robo merupakan
bentuk pelestarian adat budaya di Kabupaten Mempawah untuk mengenang napak
tilas kedatangan Raja Mempawah, Opu Daeng Menambon dan rombongannya.
“Robo-robo sangat kental dengan nilai adat,
budaya dan religius. Karena itu, perayaan robo-robo sangat kuat dan mengakar
dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Mempawah,” pendapatnya.
Lebih dari itu, sambung dia, perayaan robo-robo
menjadi momentum meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan di masyarakat. Yakni dengan
berkumpul dan makan saprahan. Sehingga terjalin kekompakan dan persaudaraan
yang kuat antar masyarakat.
“Selain membaca doa bersama, makan saprahan
merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu. Makanya, terkadang masyarakat
Mempawah yang berada di perantauan atau luar daerah berusaha bisa pulang ke
Mempawah pada momentum robo-robo ini,” tukasnya.
Penulis : Herry
Grafis : Syahrie