bangunan SDN 6 Segedong pekan lalu terendam banjir |
MEMPAWAH NEWS- Mengantisipasi
banjir kiriman dari wilayah perhuluan Landak, BPBD Kabupaten Mempawah meningkatkan
monitoring. Sejumlah daerah rawan banjir kiriman terus diawasi. Bahkan, BPBD
telah mempersiapkan lokasi-lokasi pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan
terburuk banjir kiriman.
“Saat ini, kita intensifkan monitoring dilokasi-lokasi rawan banjir
kiriman. Kami koordinasi dengan aparat desa, PSM, Tagana dan TKSK di wilayah
rawan banjir kiriman,” terang Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, H Hermansyah,
Sabtu (27/06/2020) pagi di Mempawah.
Dari hasil monitoring itu, Hermansyah mengungkapkan, belum ada wilayah
Kabupaten Mempawah yang terendam banjir kiriman. Namun, dia memperkirakan dalam
waktu 2-3 hari kedepan baru terlihat adanya banjir kiriman di wilayah Kabupaten
Mempawah.
“Untuk ketinggian banjir kiriman ini tergantung dari kondisi banjir di
wilayah perhuluan. Terutama pada daerah-daerah yang memiliki aliran sungai dan
bermuara di wilayah Kabupaten Mempawah. Kita berharap tidak separah tahun 2016
lalu,” ucapnya.
Selain monitoring, Hermansyah menyebut, BPBD Kabupaten Mempawah melalui
aparatur desa, PSM, Tagana dan TKSK telah menghimbau masyarakat agar
meningkatkan kewaspadaan. Terlebih jika intensitas curah hujan semakin tinggi,
maka masyarakat diminta berhati-hati.
“Kami sudah ingatkan masyarakat agar segera melaporkan kondisi
lingkungannya kepada aparatur terdekat apabila tejradi hal-hal yang tidak
diinginkan. Kita lakukan antisipasi maksimal potensi banjir kiriman,” tegasnya.
Ditanya antisipasi kemungkinan terburuk banjir kiriman, Hermansyah mengaku
pihaknya telah menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian di masyarakat. Misalnya Gedung
Serbaguna Desa Pasir, bangunan Eks SD Kampung Telayar dan lainnya.
“Untuk lokasi pengungsian memang sudah kita siapkan. Namun, biasanya
masyarakat enggan meninggalkan rumah dan mengungsi. Terkecuali jika kondisi
sangat parah, barulah mereka mau dievakuasi ke lokasi pengungsian,” tukasnya.
Penulis : Herry
Layout : Syahrie