Ilustrasi/Internet |
MEMPAWAH NEWS- Kasus penganiayaan yang
dilakukan seorang ibu kepada anak kandungnya di Kecamatan Sungai Pinyuh menguak
sejumlah fakta. Mulai dari perilaku kasar yang diterima korban sejak umur 1,5
tahun, kaki patah hingga tengkorak kepala retak.
Bapak
korban yang juga suami pelaku, Herianto mengungkapkan, sejak umur 1,5 tahun bocah laki-laki umur 4 tahun itu kerap
mendapatkan perlakuan kasar dan disiksa ibu kandungnya.
“Pelaku
sudah sering berbuat kasar kepada anak sendiri. Bahkan, sejak umur 1,5 tahun
anak ini (korban) kerap disiksa,” sesal Herianto saat ditemui di kediamannya, belum
lama ini.
Bahkan, dia mencontohkan,
pada 11 Agustus lalu pelaku telah melakukan penganiayaan terhadap korban secara
brutal hingga menyebabkan bocah malang itu mengalami patah kaki kiri.
“Saat
kejadian pada 11 Agustus itu, saya sedang bekerja di Rasau Jaya. Saya dapat
kabar kalau pelaku menganiaya korban hingga patah kaki. Informasi yang saya
terima, bahwa korban ditendang. Dan sampai sekarang kaki yang patah masih belum
sembuh,” lirihnya.
Tak hanya
itu, lanjut Herianto, belakangan ini baru diketahui jika penganiayaan yang
dilakukan wanita yang telah dinikahinya 5 tahun silam itu menyebabkan tengkorak
kepala anak kesayangannya retak.
"Iya
memang benar tengkorak kepala anak saya ada yang retak, sudah jelas dilihat dari
hasil rontgen di rumah sakit," paparnya.
Akibatnya,
sambung dia, bocah laki-laki itu harus dibawa ke dokter spesialis saraf untuk proses
perawatan dan penyembuhan. Bahkan, korban juga mesti dibawa ke psikolog untuk
menyembuhkan trauma yang dialaminya.
“Kalau
saya perhatikan memang benar anak ini sedang trauma, karena dia takut sekali
dengan ibunya. Kalau kita sebut-sebut ibunya maka anak ini langsung ketakutan,"
tukasnya.
Penulis : Herry
Grafis : Syahrie