-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


Gerhana Bulan di Langit Kota Mempawah

06 April 2015 | 10:34 AM WIB | 0 Views Last Updated 2015-04-06T03:34:33Z
Gerhana Bulan di Langit Kota Mempawah
gerhana bulan | ilustrasi
Mempawah News-Sabtu (4/4) malam, sebagian masyarakat Kota Mempawah tampak berbondong-bondong keluar dari rumahnya. Mereka menatap langit menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi, yakni gerhana bulan total. Langit cerah di Kota Mempawah membuat fenomena langka itu bisa disaksikan dengan mata telanjang.

“Sejak  pagi sudah tahu kalau malam ini (kemarin, red) akan terjadi gerhana bulan total. Informasinya dari berita di telivisi, media online bahkan di media sosial juga banyak yang memposting tentang kabar tersebut,” kata Iyan, salah seorang warga Mempawah yang menyaksikan gerhana bulan di rumahnya.

Pria yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Mempawah itu mengaku baru pertama kali menyaksikan secara langsung fenomena gerhana bulan. Apalagi didukung dengan cuaca cerah di langit Kota Mempawah, membuat fenomena alam itu tampak jelas tanpa harus menggunakan alat bantu.

“Panjang umur bisa melihat gerhana bulan total seperti ini. Semua ini kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta. Sebagai manusia, kita patut bersyukur diberikan kesempatan menyaksikan salah satu bukti kebesaran-NYA,” ucapnya.

Lebih jauh, dirinya menyebut fenomena gerhana bulan menyisakan mitos beragam dari kalangan masyarakat terdahulu yang sampai sekarang masih kerap terdengar. Bahkan, pada gerhana bulan kemarin malam, sebagian masyarakat masih melakukan mitos tersebut.

“Misalnya, warga memukul tiang listik. Kalau dulu orang-orang memukul kentongan ketika terjadi gerhana bulan. Menurut kepercayaan orang terdahulu, gerhana itu disebabkan matahari sedang menelan bulan. Nah, dengan memukul kentongan maka matahari segera memuntahkan bulan agar kembali bersinar,” paparnya.

Bukan itu saja, lanjutnya, ada pula mitos lain berkaitan dengan gerhana bulan. Yakni menggerak-gerakan batang pohon yang memiliki buah. Itu diyakini gerhana bulan akan membuat pohon tumbuh subuh dan menghasilkan buah yang lebih banyak nantinya.

“Namun seiring perkembangan zaman, semua mitos tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan masyarakat. Yang pasti semua kejadian di muka bumi ini merupakan kehendak dan bukti kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta,” tutupnya.

Sementara itu, beberapa masyarakat lainnya yang menyaksikan gerhana bulan tersebut mencoba mengabadikannya. Hanya dengan kamera ponsel, mereka tampak beberapa kali mencoba mengambil gambar dan merekam dalam bentuk video.

“Hanya iseng saja mengabadikannya di ponsel. Walau pun kita tahu hasil foto tidak akan bagus. Sebab, objek bulan sangat jauh dan kamera ponsel kualitasnya tidak sebaik kamera DSLR. Baru kali ini bisa menyaksikan secara jelas proses gerhana bulan dengan cuaca yang sangat cerah,” ucap Hendra.

Proses gerhana bulan yang tampak dari langit Kota Mempawah berlangsung kurang lebih tiga jam sejak pukul 18.10 sampai 21.00 malam. Meski bulan tidak terlalu tampak berwarna merah darah, namun seluruh bayangan bulan tertutup bayangan gelap secara total.(MNews)
×
Berita Terbaru Update