-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sembilan Hewan Ternak di Jongkat Mempawah Positif PMK, Kenali Ciri dan Cara Penularannya

14 Mei 2022 | 2:27 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-14T07:27:22Z
petugas memeriksa hewan tertular PMK di Kecamatan Jongkat/foto : Istimewa

MEMPAWAH NEWS – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) gerak cepat menangani temuan sembilan ternak positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Jongkat, Mempawah. Petugas terus melakukan monitoring dan pemantauan untuk mencegah penularan.

 

“Data per 13 Mei 2022, ada tujuh hewan ternak yang terdeteksi positif PKM di Mempawah. Yakni, 7 ekor kambing dan 2 ekor domba. Temuannya di Kecamatan Jongkat,” ungkap Kepala DPKPP Kabupaten Mempawah, Gusti Basrun, Sabtu (14/5/2022) siang.

 

Gusti Basrun memastikan pihaknya telah melakukan penanganan terhadap kasus positif PMK tersebut. Tim sudah turun kelapangan melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak bersangkutan.

 

“Kami juga melakukan sosialisasi kepada peternak, serta bersama-sama PPL dan pemerintah desa mapun kecamatan melakukan pemantauan dan monitoring secara berkala,” ujarnya.

 

Saat ini, Gusti Basrun menghimbau para peternak agar menjaga lalu lintas ternak dilingkungannya. Yakni dengan tidak mendatangkan atau memasukan ternak dari daerah epidemi PMK.

 

“Kita juga minta peternak dan masyarakat agar pro aktif melaporkan jika menemukan suspect atau indikasi ternak yang mengarah pada PMK. Agar, petugas cepat melakukan penanganan supaya tidak terjadi penularan,” tegasnya.

 

 

Disebabkan Virus RNA

 

PMK yang menyerang hewan berkuku belah atua genap itu, disebabkan virus RNA. Virus tersebut masuk dalam genus apthovirus atau keluarga picornaviridae yang terdiri dari tujuh serotipe yakni O, A, C, saouthern african territories (SAT-1, SAT-2, SAT-3) dan Asia-1.

 

“Virus ini menyerang hewan seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk hewan liar seperti  gajah, rusa dan lainnya,” beber Gusti Basrun.

 

Vius RNA, sambung dia dapat bertahan lama pada suatu lingkungan, dan virus tersebut juga bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu serta produk susu.

 

“Masa inkubasi virus RNA ini 1-14 hari. Dengan angka kesakitan mencapai 100 persen, serta angka kematian tinggi pada hewan muda atau anak,” paparnya.

 

 

Tanda Klinis PMK

 

Terdapat sejumlah tanda klinis terhadap hewan yang terserang PMK. Yakni, terjadi lepuh atau lesi pada gusi, lepuh pada mukosa mulut, keluar air liur berlebihan (hipersalivasi), luka pada kuku hingga menyebabkan kuku lepas serta lepuh atau lesi lidah.

 

“Kemudian, hewan tidak mampu berjalan atau secara fisik terlihat pincang, hewan akan kehilangan nafsu makan. Dan hewan yang tertular akan mengeluarkan virus melalui cairan vesikel, air liur, susu, air seni dan kotoran,” ujar Gusti Basrun.

 

Gusti Basru mengatakan, PMK menyebabkan kerugian bagi peternak. Selain kematian mendadak pada ternak yang terinfeksi, juga mengakibatkan terjadinya penurunan produksi susu, infertilitas, penurunan berat badan hingga hambatan perdagangan.

 

“Disinilah pentingnya peran aktif para peternak dan masyarakat untuk mendukung langkah penanganan dan pencegahan yang dilakukan petugas. Agar, PMK bisa diberantas,” tegasnya.

 

Tiga Cara Penularan PMK

 

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat ditular kepada hewan lain dengan tiga cara. Yakni kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan yang rentan. Kemudian, kontak tidak langsung melalui virus pada manusia, alat dan sarana transportasi akibat kontaminasi dari peternakan yang mengalami wabah PMK.

 

“Atau bisa juga menular melalui udara. Utama pada hewan babi yang dapat menyebarkan virus dalam jumlah banyak ke udara lewat aktivitas bernafas. Dan penyebaran melalui angin bisa mencapai radius 10 kilometer,” Kadis DPKPP Mempawah, Gusti Basrun.

 

Maka, sambung  dia, lakukan langkah karantina wilayah terhadap peternakan yang positif PMK atau kontak, dan lakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan yang berasal dari daerah epidemi PMK.

 

“Lakukan pemusnahan terbatas hewan tertular dan yang terpapar. Kemudian, hilangkan virus dengan dekontaminasi kandang, peralatan, kendaraan dan bahan lainnya yang dapat menularkan penyakit serta membentuk kekebalan pada hewan melalui vaksinasi,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Herry Ardiansyah

Tidak ada komentar:

Iklan

×
Berita Terbaru Update